Kamis, 29 Maret 2012

Pengkhianatan Syiah Sepanjang Sejarah

Sejarah adalah kumpulan peristiwa masa lalu yang merupakan gudang informasi tentang segala hal positif maupun negatif. Kekayaan sejarah menjadi asset umat manusia untuk belajar banyak hal tentang kehidupan. Maju dan mundurnya suatu bangsa atau peradaban sangat bergantung sejauh mana sejarah itu digali. Megahnya bangunan sejarah karena ada perancang dan pelaksananya. Robohnya bangunan sejarah karena ada penghancurnya, baik internal maupun eksternal.

Demikian pulalah yang terjadi pada sejarah peradaban Islam. Sejarah Islam telah ditulis dan dibukukan oleh sejarawan muslim dan non muslim. Di antaranya adalah buku History of Civilization karya Will Durant, Tarikhul Umam wal Muluk karya Ath-Thabari, Tarikhul Islam karya Adz-Dzahabi, dll. Penulisan sejarah lebih banyak bersifat pemaparan kronologis dan sedikit yang bersifat analitis seperti kitab Marwiyat Abi Mukhnaf fi Taarikh Thabari karya Dr. Yahya Ibrahim Yahya atau Khuqbatun minat Tarikh karya Utsman Khamis. Adapun manipulasi sejarah ternyata yang paling banyak melakukannya adalah kaum Syiah terutama oleh Al-Mas’udi dalam kitab Muruujudz Dzahab, Abu Mukhnaf dan Saif bin Umar dalam riwayat-riwayat Ath Thabari dan sebagainya.

Cara Misionaris Syiah Menjerat Manusia!

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Cara-cara misionaris Syiah (Rafidhah) dalam menjerat manusia, agar mengikuti ajaran mereka; tak ubahnya seperti cara-cara misionaris Kristen. Mereka ini wajib dihadapi, diwaspadai, ditangkal, dan dihentikan aksi-aksi misionarisasinya. Kaum Muslimin bisa kufur kalau secara sadar mengikuti akidah mereka.

Apakah ajaran Syiah (Rafidhah) sedemikian sesat sehingga bisa menimbulkan kekufuran bagi mereka yang mengikutinya?

Banyak segi dalam ajaran Syiah itu yang bisa membuat para penganutnya kufur dari jalan Islam, antara lain:

    (1) Melaknat para Shahabat Radhiyallahu ‘anhum, khususnya Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah, Hafshah, Abu Hurairah, dan lain-lain. Perbuatan melaknat ini kekufuran, sebab Allah Ta’ala sudah ridha kepada para Shahabat (At Taubah: 100).

    (2) Meyakini bahwa isteri-isteri Nabi, Radhiyallahu ‘anhunna, bukan termasuk Ahlul Bait Nabi. Dalam Surat Al Ahzab ayat 33 jelas-jelas disebutkan bahwa isteri-isteri Nabi adalah Ahlul Bait beliau. Allah mengakui mereka sebagai Ahlul Bait Nabi, tetapi kaum Syiah tak mengakui. Hebat betul.

    (3) Meyakini bahwa Kitab Suci Al Qur’an sudah diubah oleh para Shahabat, sehingga Al Qur’an di sisi kita selama ini dianggap palsu. Ini adalah tuduhan sangat jahat dan keji. Keyakinan ini bertentangan dengan Surat Al Hijr ayat 9, bahwa Allah akan selalu menjaga Al Qur’an.