Senin, 13 Februari 2012

Sudah Ada Takdir, Lalu Untuk Apa Beramal?

Pertanyaan:

Apakah Allah sudah menentukan orang-orang mana yang masuk surga atau masuk neraka sebelum dilahirkan seperti takdir mati, rezeki dan sebagainya yang dicatat dalam Kitab Lauh Mahfudz?

Lalu manusia ikhtiarnya harus bagaimana?
Jawaban:
بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين, و صلى الله و سلم و بارك على نبينا محمد و آله و صحبه أجمعين, أما بعد:
Benar, Allah Ta’ala telah menentukan takdir seluruh makhluk, baik berupa kematian, rezeki, jodoh bahkan masuk neraka atau surga.
Semuanya sudah tercatat di Al Lauh Al Mahfuzh, hal ini berdasarkan beberapa dalil, baik dari Al Quran Al Karim atau Sunnah yang shahih.
Dalil dari Al Quran:
{ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ} [الحج: 70]
Artinya: Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lohmahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”.
{إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ} [يس: 12]

Artinya: “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Al Lauh Al Mahfuz)”. QS. Yasiin: 12.

Apakah Kedua Orang Tua Rasulullah Berada di Syurga ataukah di Neraka?

* Dari Abu Hurairah radliyallaahu ’anhu ia berkata :

قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
...
اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لِأُمِّي فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِي

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam :  ”Sesungguhnya aku telah memohon izin Rabb-ku untuk memintakan ampun ibuku, dan Ia tidak mengizinkanku. Namun Ia mengizinkan aku untuk menziarahi kuburnya”
[HR. Muslim no. 976, Abu Dawud no. 3234, An-Nasa’i no. 2034, Ibnu Majah no. 1572, dan Ahmad no. 9686].


* Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullah berkata :
وأبواه كانا مشركين, بدليل ما أخبرنا

”Sesungguhnya kedua orang tua Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam adalah musyrik dengan dalil apa yang telah kami bawakan....”.
(Kemudian beliau membawakan dalil hadits dalam Shahih Muslim di atas - no. 203 dan 976 - di atas)
[Lihat As-Sunanul-Kubraa juz 7 Bab Nikaahi Ahlisy-Syirk wa Thalaaqihim]