Rabu, 24 Agustus 2011

Awas! Taring Syi’ah Menancap Di Bumi Pertiwi.

Sebagian pengamat menyatakan bahwa paham syi’ah masuk ke negri Indonesia jauh-jauh hari sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan kesultanan Pasai atau Samudra Pasai yang berdiri di sekitar kota Kota Lhokseumawe, atau Aceh Utara pada sekitar tahun 1267 M, ditengarai oleh sebagian pengamat berkulturkan Syi’ah. Bahkan salah seorang raja kesultanan ini pernah didampingi dua orang Persia terkenal, yaitu Qadi Sharif Amir Sayyid dari Shiraj dan Taj Ad-Din dari Isfahan. ([1])
Bahkan sebagian lain, lebih jauh menengarai bahwa Syi’ah telah masuk ke Indonesia sejak abad ke- 9. Praduganya ini berdasarkan pada asumsi bahwa kerajaan Islam pertama yang berdiri di Nusantara, yaitu kerajaan Peureulak (Perlak) yang konon, didirikan pada 225H/845M telah menganut paham Syi’ah. Sebagaimana diketahui bahwa Kerajan ini didirikan oleh para pelaut-pedagang Muslim asal Persia, Arab dan Gujarat yang mula-mula datang untuk mengislamkan penduduk setempat. Belakangan mereka mengangkat seorang Sayyid Maulana Abdul ‘Aziz Syah, keturunan Arab-Quraisy, yang konon katanya menganut paham politik Syi’ah, sebagai sultan Perlak.([2])