Selasa, 21 Februari 2012

Download Audio : Pembahasan Kitabuttauhid dan Ushulussunnah Imam Ahmad Pertemuan 7

Berikut rekaman pertemuan ke 7 dari pembahasan Kitabuttauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (ba'da Maghrib) dan kitab Ushulussunnah Imam Ahmad, oleh Ustadz Ainurrofiq LC (Ma'had Utsman bin Affan, Bali) sudah bisa di download.

Kitabuttauhid 7
Ushulussunnah 7

Semoga Bermanfaat

Senin, 20 Februari 2012

SETAN MENJADI "ORANG" KEEMPAT

   Abu 'Abdillah menceritakan: "Aku tidak tahu bagaimana aku menceritakan kisah yang pernah kujalani selama beberapa waktu ini. Kisah yang telah mengubah seluruh perjalanan hidupku. Sebenarnya aku belum memutuskan untuk membeberkannya, kecuali karena adanya rasa tanggung jawab dalam diriku pada Allah 'azza wa jalla untuk mengingatkan para pemuda yang selalu mendurhakai Tuhannya, para pemudi yang selalu mengejar sebuah angan-angan dusta atas nama cinta...

   Dahulu kami adalah tiga orang bersahabat. Kami disatukan oleh hobi bersenang-senang. Oh tidak, bukan bertiga, tapi empat orang.... karena yang keempat adalah syetan...

   Suatu waktu, kami pergi untuk "berburu" gadis-gadis yang bisa digoda dengan ucapan semanis madu. Kami akan merayu  mereka perlahan-lahan hingga mereka mau ikut ke kebun-kebun kurma yang jauh ke pinggir kota. Dan disana, mereka akan terkejut bahwa ternyata kami telah berubah menjadi sekumpulan srigala yang tak mengenal belas kasih...

Jumat, 17 Februari 2012

KISAH SEORANG PEROKOK

   Sepuluh tahun yang lalu, aku menikah dengan seorang pemuda perokok tanpa kuketahui bahwa ia merokok. Meskipun ia adalah orang yang berwawasan dan memiliki perilaku yang baik. Ia juga menjaga shalatnya, yang membuatku mencintainya. Hanya saja aku telah merasakan siksaan yang luar biasa akibat kebiasaan merokoknya. Baunya yang busuk menyebar ditubuh dan pakaiannya. Aku berusaha agar ia dapat meninggalkan kebiasaan buruk itu, dan ia selalu berjanji padaku. Namun ia selalu saja menunda dan menunda...

   Kondisi ini terus berlanjut hingga aku semakin jengkel. Ia merokok dimana saja; di mobil dan di setiap tempat. Sampai aku berfikir untuk meminta cerai karena kebiasaan merokoknya.

   Beberapa bulan kemudian, Allah mengaruniakan seorang anak untukku; suatu hal yang kemudian menghalangiku untuk meminta cerai. Anak kami menderita penyakit paru-paru. Dokter mengatakan bahwa penyebabnya adalah kebiasaan orang di sekitarnya, terutama ayahnya yang merokok disampingnya. Tapi suamiku tak kunjung berhenti dari kebiasaan merokoknya.

   Pada suatu malam aku bangun dari tidurku karena suara batuk anakku yang begitu keras akibat paru-parunya. Aku bangun menangisi keadaannya dan juga keadaanku. Aku akhirnya bertekad untuk mengakhiri masalah ini apapun harga yang harus kubayar. Tapi sebuah suara dari dalam diriku tiba-tiba mengatakan: "Mengapa engkau tak kembali kepada Allah??"

Senin, 13 Februari 2012

Sudah Ada Takdir, Lalu Untuk Apa Beramal?

Pertanyaan:

Apakah Allah sudah menentukan orang-orang mana yang masuk surga atau masuk neraka sebelum dilahirkan seperti takdir mati, rezeki dan sebagainya yang dicatat dalam Kitab Lauh Mahfudz?

Lalu manusia ikhtiarnya harus bagaimana?
Jawaban:
بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين, و صلى الله و سلم و بارك على نبينا محمد و آله و صحبه أجمعين, أما بعد:
Benar, Allah Ta’ala telah menentukan takdir seluruh makhluk, baik berupa kematian, rezeki, jodoh bahkan masuk neraka atau surga.
Semuanya sudah tercatat di Al Lauh Al Mahfuzh, hal ini berdasarkan beberapa dalil, baik dari Al Quran Al Karim atau Sunnah yang shahih.
Dalil dari Al Quran:
{ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ} [الحج: 70]
Artinya: Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lohmahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”.
{إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ} [يس: 12]

Artinya: “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Al Lauh Al Mahfuz)”. QS. Yasiin: 12.

Apakah Kedua Orang Tua Rasulullah Berada di Syurga ataukah di Neraka?

* Dari Abu Hurairah radliyallaahu ’anhu ia berkata :

قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
...
اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لِأُمِّي فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِي

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam :  ”Sesungguhnya aku telah memohon izin Rabb-ku untuk memintakan ampun ibuku, dan Ia tidak mengizinkanku. Namun Ia mengizinkan aku untuk menziarahi kuburnya”
[HR. Muslim no. 976, Abu Dawud no. 3234, An-Nasa’i no. 2034, Ibnu Majah no. 1572, dan Ahmad no. 9686].


* Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullah berkata :
وأبواه كانا مشركين, بدليل ما أخبرنا

”Sesungguhnya kedua orang tua Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam adalah musyrik dengan dalil apa yang telah kami bawakan....”.
(Kemudian beliau membawakan dalil hadits dalam Shahih Muslim di atas - no. 203 dan 976 - di atas)
[Lihat As-Sunanul-Kubraa juz 7 Bab Nikaahi Ahlisy-Syirk wa Thalaaqihim]