Syaikh Shalih Al Fauzan ditanya : Kaum Wanita dibulan Ramadhan berlomba-lomba untuk mendapatkan shaf paling belakang dalam sholat berjama'ah di Masjid, mereka enggan duduk di shaf pertama sehingga hal itu menyebabkan shaf-shaf pertama ditempat shalat kaum wanita menjadi kosong, dan sebaliknya shaf terakhir penuh membludak hingga menutup jalan bagi kaum wanita yang ingin menuju ke shaf depan, hal ini mereka lakukan berdasarkan Sunnah Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yang berarti :
" Sebaik-baiknya shaf wanita (dalam shalat) adalah shaf paling belakang", mohon penjelasan Anda tentang ini.
Jawaban : Mengenai hal ini detailnya sebagai berikut :Jika kaum wanita itu shalat dengan adanya tabir pembatas antara mereka dengan kaum pria, maka shaf yang terbaik adalah shaf terdepan karena hilangnya hal yang dikhawatirkan terjadi antara pria dan wanita. Dengan demikian sebaik-baik shaf wanita adalah shaf pertama sebagaimana shaf-shaf pada kaum pria, karena keberadaan tabir pembatas itu dapat menghilangkan kekhawatiran terjadinya fitnah. Hal ini berlaku jika ada tabir pembatas antara pria dan wanita. Dan bagi kaum wanita pun harus meluruskan, menertibkan dan mengisi shaf depan yang kosong, kemudian shaf berikutnya, sebagaimana ketetapan ini berlaku pada shaf kaum pria. Jadi, ketetapan-ketetapan ini berlaku bila ada tabir pembatas. (Kitab Al-Muntaqa min Fatawa Asy-Syaikh Shalih Fauzan, 3/57)
Diambil dari buku : Fatwa-fatwa tentang wanita. Darul Haq
“Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari dimana orang yang sabar ketika itu seperti memegang bara api. Mereka yang mengamalkan sunnah pada hari itu akan mendapatkan pahala lima puluh kali dari kalian yang mengamalkan amalan tersebut. Para Shahabat bertanya: ‘Mendapatkan pahala lima puluh kali dari kita atau mereka?’ Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam menjawab: ‘Bahkan lima puluh kali pahala dari kalian’ “. (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim)
Senin, 17 Januari 2011
Benarkah Shaf yang Paling Utama Bagi Wanita Dalam Shalat Adalah Shaf yang Paling Belakang?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar