Lanjutan pembahasan hadits sebelumnya…
وَشَرُّ
نِسَائِكُمُ المُتَبَرِّجَاتُ المُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ المُنَافِقَاتُ ،
لاَ …يَدْخُلْنَ الجَنَّةَ إلاَّ مِثْلَ الغُرَابِ الأعْصَمِ
“…Dan sejelek-jelek istri kalian adalah wanita yang suka bertabarruj
(bersolek) dan sombong, mereka itu adalah wanita-wanita munafik, mereka
tidak akan masuk surga kecuali seperti ghurob al-a’shom (sejenis burung
gagak yang langka, pent).” [HR. al-Baihaqi 7/82 dan dishohihkan
al-Albani dalam ash-Shohihah no. 1849]# DIANTARA SIFAT-SIFAT ISTRI YANG BURUK #
@ al-Mutabarrijaat (المُتَبَرِّجَاتُ)
“dan seburuk-buruk istri kalian adalah yang suka bertabarruj”, yakni yang suka bersolek dengan perhiasannya dan keluar rumah dengan perhiasannya itu, keluar dengan menampakkan kemolekan dan kecantikannya, baunya yang wangi, perhiasan-perhiasannya yang sehingga dengan itu ia menjadi penolong bagi syaithon untuk merusak masyarakat.
Maka wanita yang suka bertabarruj dengan sifat seperti ini pada hakikatnya ia telah keluar untuk menjadi tentara iblis dan penolongnya dalam membuat kerusakan dan membukakan pintu kepada iblis dalam menyebarkan fitnah dan kekejian terhadap orang-orang yang beriman.
@ al-Mutakhoyyilaat (المُتَخَيِّلاَتُ)
Maknanya berasal dari kata “khuyala”, yaitu kesombongan. Ada keterkaitan antara tabarruj dan kesombongan. Seorang wanita yang suka berhias, berdandan, memakai wewangian dan tampil cantik tidaklah ia keluar ke jalan atau ke pasar dengan sifat yang tawadhu’kepada Alloh ta’ala, bahkan ia keluar dengan perasaan tinggi, angkuh, sombong dan merasa ujub terhadap dirinya, penampilannya dan tingkah lakunya?! Begitulah kelaziman antara kesombongan dengan tabarruj, sebagaimana ada juga keterkaitan antara kesantunan dengan rasa malu.
Seorang wanita yang santun memiliki rasa malu dan hatinya dipenuhi rasa malu, dibandingkan dengan wanita yang suka bertabarruj dimana ia telah melepaskan jilbab rasa malu dan mengenakan jilbab kesombongan, ujub dan keangkuhan yang akan mendatangkan bahaya bagi kehidupan rumah tangganya, bahkan seluruh kehidupannya.
Oleh karena itu wanita yang memiliki sifat demikian disebut seburuk-buruk wanita, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda:
وَشَرُّ
نِسَائِكُمُ المُتَبَرِّجَاتُ المُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ المُنَافِقَاتُ ،
لاَ يَدْخُلْنَ الجَنَّةَ إلاَّ مِثْلَ الغُرَابِ الأعْصَمِ
“dan seburuk-buruk istri kalian adalah yang suka bertabarruj lagi
sombong, mereka itulah wanita-wanita munafik. Mereka tidak akan masuk
surga kecuali seperti ghurob al-a’shom.”“Ghurob al-A’shom” adalah burung gagak yang di kedua sayap dan kakinya ada sedikit warna putih. Bagaimana engkau akan bisa melihat adanya ghurob al-a’shom di antara burung-burung gagak yang hitam legam? Ghurob al-a’shom ini termasuk yang paling langka, kebanyakan burung gagak itu seluruh tubuhnya berwarna hitam kelam. Maka pada sabda beliau shollallohu alaihi wa sallam: “Mereka tidak akan masuk surga kecuali seperti ghurob al-a’shom” terdapat ungkapan betapa sedikitnya di antara wanita-wanita seperti itu yang akan masuk ke dalam surga, karena sifat burung gagak yang seperti ini sangat jarang sekali.
Kemudian yang semisal hadits ini adalah sabda Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam:
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ، تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الِاسْتِغْفَارَ، فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ
“wahai kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar, karena
sesungguhnya aku melihat kebanyakan kalian adalah penghuni neraka.” [HR.
al-Bukhori no. 304 & 1462 dari hadits Abu Said rodhiyallohu anhu,
dan Muslim no. 79 dari hadits Ibnu Umar rodhiyallohu anhu]Mengapa beliau melihat kebanyakan wanita itu penghuni neraka?